Bantul-Dalam rangka penguatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk pengendalian Covid-19 di wilayah Bantul, Dandim 0729/Bantul Letkol Inf Agus Indra Gunawan meninjau pelaksanaan vaksinasi pelajar dan warga di SMAN 1 Kretek, Sabtu (25/9).
Dalam tinjauannya Dandim
0729/Bantul
didampingi Danramil 13/Kretek Kapten Cpl Sunarto. Dirinya menyampaikan bahwa kegiatan vaksinasi dilaksanakan guna mempercepat pengendalian virus Covid-19 yang ada di wilayah Bantul.
“Kegiatan ini merupakan serbuan vaksinasi kepada pelajar dan masyarakat yang dilaksanakan diseluruh wilayah Indonesia salah satunya di wilayah Bantul," terangnya.
Terkait akan dimulainya pembelajaran tatap muka, Dandim menegaskan pelajar dan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang telah diterapkan oleh Pemerintah agar semuanya terhindar dari penularan Covid-19.
“Meski sudah divaksin, kita tetap menerapkan prokes, seperti menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan dan yang paling penting menggunakan masker”, pungkas Dandim.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, bahwa pihaknya tengah menggenjot vaksinasi COVID-19 untuk remaja. Menurutnya seluruh siswa SD, SMP, SMA dan SMK sederajat di Bantul pada 100% selesai divaksin pekan ini.
"Tanggal 25 September 2021 saya pastikan semua siswa sudah tervaksin," ucapnya saat ditemui wartawan di Kabupaten Bantul, Kamis (23/9/2021).
Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo mengatakan, hal tersebut sesuai dengan arahan Gubernur DIY agar 80% seluruh siswa sudah tervaksin sebelum PTM. Bahkan, Joko telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul.
"Hari ini saya akan melakukan pertemuan secara virtual dengan Disdikpora, kepala sekolah untuk memastikan kesiapan jika pekan depan PTM mulai diuji coba," ujarnya.
Menyoal antisipasi munculnya klaster sekolah seperti yang terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur ketika PTM digelar, pihaknya tentu telah memastikan PTM menerapkan prokes ketat. Pasalnya Pemkab tidak mau muncul klaster baru dari PTM.
"Kalau itu (munculnya klaster baru PTM) kelas akan menjadi pertimbangan dari Bupati manakala PTM digelar. Karena itu kami pastikan semua murid sudah divaksin dulu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Disdikpora Bantul mengaku belum menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) SD-SMP. Pasalnya merujuk syarat Gubernur DIY capaian vaksinasi pelajar harus 80% sedangkan di Bantul baru 42%.
"Mundurnya jadwal PTM karena capaian vaksinasi pelajar belum 80 persen. Karena pak Gubernur (DIY) menghendaki agar benar-benar aman maka pelajar harus sudah divaksin paling tidak 80 persen," kata Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar